lelaki pemabuk
kamu, lelaki pemabuk yang merindukan tuhan
di selasela obrolan mesum bersama penyair jalanan
uang lusuhmu tak laku ditukarkan dengan sebungkus roti
tapi lihat, tuhan tertawa menonton televisi
maka hapus air matamu, lelaki pemabuk
dan tertawalah bersama tuhan
seperti kau merayu mesra perempuan
+Rahmatiah ‘tya’ Prihartini+